Powered by Blogger.

Usaha Memenuhi Kebutuhan Manusia | IPS

Aristoteles (filsuf Yunani) menyatakan bahwa manusia adalah zoon politicon, yaitu makhluk bermasyarakat Artinya, manusia tidak dapat hidup tanpa ada manusia lain. Karena itulah, manusia dikatakan sebagai makhluk sosial. Contoh-contoh kegiatan manusia berikut ini yang meunjukan bahwa manusia sebagai makhluk sosial.
  • Bayi yang lapar atau haus akan langsung menangis. Bayi tersebut membutuhkan pertolongan ibunya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  • Seorang anak usia Taman Kanakkanak membutuhkan bantuan ibunya ketika akan mengenakan pakaian.
  • Apabila sudah tumbuh besar, seorang anak akan memerlukan teman untuk bermain, dan lain-lain.
Semakin dewasa, seorang manusia akan membutuhkan manusia lainnya berkelompok, manusia akan semakin mudah untuk mengatasi dan menghadapi berbagai tantangan hidup. Dengan bekerja sama antara sesama manusia, maka manusia tersebut akan lebih mudah untuk dapat memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya. Manusia sebagai makhluk yang bermoral ketika melakukan berbagai kegiatan hidup selayaknya harus mengindahkan norma dan nilai-nilai yang berlaku dalam bermasyarakat.

Manusia sebagai Makhluk Ekonomi yang Bermoral
Sejak awal manusia merupakan individu atau kelompok yang tidak lepas dari kebutuhan, walaupun kebutuhan ini hanya sebatas makan dan minum serta pakaian yang sederhana. Kebutuhan sederhana itu hanya memanfaatkan segala sesuatu yang tersedia dari alam, seperti kegiatan berkebun, berburu, menangkap ikan di laut atau di sungai, dan sebagainya.

Setelah peradaban manusia berkembang dan semakin meningkatnya kebutuhan hidup, maka mulailah manusia mempelajari bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sehingga lahirlah ilmu ekonomi yang pertama kali diperkenalkan oleh Xendphon seorang bangsa Yunani. Kata ekonomi berasal dari kata oikos dan nomos atau oikosnomos atau oikonomia yang artinya aturan rumah tangga. Contohnya rumah tangga keluarga, rumah tangga organisasi, rumah tangga perusahaan, dan rumah tangga negara.

Banyak para ekonom yang menyampaikan definisi ilmu ekonomi. 
  • Prof. Dr. JL. Mey, Jr., mengatakan ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia ke arah kemakmuran. 
  • Albert Meyers mengatakan ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempersoalkan kebutuhan dan pemuas kebutuhan manusia.   
  • Friedrich List menyatakan perekonomian suatu bangsa akan mempengaruhi terhadap kebudayaan, kemakmuran, politik dan kekuasaan  yang bersangkutan, serta dengan makin meningkatnya perkembangan perekonomian bangsa, maka semakin cerdas dan kuat bangsa itu.
Timbulnya permasalahan ekonomi dalam kehidupan manusia berkaitan erat dengan kenyataan adanya ketidakseimbangan antara jumlah barang dan jasa (sumber daya) dengan kebutuhan manusia. Untuk mengatasi permasalahan dalam ekonomi itu diperlukan pemikiran-pemikiran dan upaya-upaya penyediaan atau pengadaan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan. Adapun upaya-upaya manusia tersebut antara lain berikut ini.
  • Manusia bekerja sebagai petani yang mengolah tanah pada sawah untuk menghasilkan
    padi.
  • Manusia sebagai pembuat barang, seperti membuat makanan, mainan, dan pakaian. Kegiatan itu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dengan tujuan mencari keuntungan.
  • Seseorang bekerja sebagai karyawan atau buruh untuk memperoleh imbalan jasa yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan.
Upaya manusia untuk memenuhi kebutuhan akan barng dan jasa merupakan perilaku manusia yang berkaitan dengan kegiatan ekonomi. Berkenaan dengan hal itu, manusia dikatakan sebagai makhluk ekonomi atau homo economicus. Apabila manusia memenuhi kebutuhan hidupnya tidak saja memikirkan kepentingan pribadi, melainkan memikirkan pula kepentingan orang lain, maka ia merupakan makhluk ekonomi yang bermoral.

Kelangkaan dan Perilaku Manusia sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi
Kelangkaan (scarcity) sumber daya ekonomi berkaitan erat dengan keterbatasan jumlah sumber daya ekonomi. Seorang pakar ekonomi yang bernama Thomas Robert Malthus menyatakan bahwa pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat daripada pertumbuhan kebutuhan manusia seperti yang ditunjukkan berikut ini.
Pertumbuhan penduduk:
1 - 2 - 4 - 8 - 16 - 32 - 64 - 128 - 256 - dan seterusnya.
Pertumbuhan kebutuhan:
1 - 2 - 3 - 4 - 5 - 6 - 7 - 8 - 9 - dan seterusnya.

Dari teori Malthus dan hal-hal lain yang berhubungan dengan kelangkaan, maka timbulnya kelangkaan sumber daya ekonomi dapat disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:
  • pertumbuhan penduduk sangat cepat,
  • terbatasnya sumber daya alam,
  • perbedaan letak geografis dan astronomis sehingga mempengaruhi kegiatan ekonomi. Hal ini dikarenakan perbedaan iklim, suhu udara, curah hujan, dan kesuburan tanah,
  • perbedaan teknologi,
  • terbatasnya sumber daya manusia yang berhubungan dengan kualitas tenaga kerja dan tenaga ahli,
  • keterbatasan menghasilkan benda dan jasa sebagai alat pemuas kebutuhan karena terbatasnya faktor-faktor produksi,
  • kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat
Adanya perbandingan pertumbuhan penduduk dengan jumlah kebutuhan manusia yang tidak seimbang, maka diperlukan cara-cara memanfaatkan sumber daya ekonomi bagi kelangsungan hidup untuk mencapai kemakmuran bersama. Adapun tindakan-tindakan ekonomi tersebut antara lain:
  • memilih/memprioritaskan kebutuhan yang paling utama,
  • penggunaan sumber daya yang sifatnya alternatif,
  • meningkatkan kualitas sumber daya manusia,
  • berusaha untuk melakukan kerja sama dalam memenuhi kebutuhan,
  • harus dapat menjaga ketahanan atau pencegahan kerusakan lingkungan alam yang mengakibatkan musnahnya sumber daya sebagai kebutuhan manusia,
  • memiliki rasa tanggung jawab,
  • berorientasi ke masa depan,
  • mudah menerima dan menyesuaikan diri terhadap perubahan.
Kebutuhan Manusia
Kebutuhan adalah keinginan yang timbul dalam diri manusia terhadap benda dan jasa yang dapat memberi kepuasan jasmani dan rohani untuk mencapai kemakmuran. Sedangkan kebutuhan ekonomi adalah keinginan yang timbul terhadap barang dan jasa untuk keperluan hidup yang dapat dinilai dengan uang.

1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perbedaan Kebutuhan
Kebutuhan  manusia tentu saja akan berbeda, baik secara individu, kelompok, maupun masyarakat seperti rumah tangga keluarga, rumah tangga perusahaan, rumah tangga negara. Faktor-faktor yang menyebabkan perbedaan kebutuhan antara lain adalah berikut ini.
a. Masalah pribadi, misalnya:
  • Perbedaan fisik. Pertumbuhan fisik seseorang tidak sama, ada yang pendek, tinggi, kurus, gemuk. Untuk bahan pakaian, tentu saja ukurannya tidak sama.
  • Perbedaan usia. Bayi minum susu menggunakan botol dan dot, sedangkan orang dewasa menggunakan gelas.
  • Perbedaan jenis kelamin. Pakaian laki-laki berbeda dengan pakaian anak perempuan.
b. Perbedaan jumlah anggota keluarga.
c. Perbedaan status ekonomi.
d. Perbedaan status pendidikan.
e. Perbedaan lingkungan masyarakat.

2. Macam-macam Kebutuhan
Macam-macam kebutuhan hidup dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a. Kebutuhan berdasarkan intensitasnya atau tingkat kepentingan.
  • Kebutuhan primer atau kebutuhan pokok adalah kebutuhan yang harus diutamakan dan segera dipenuhi.
  • Kebutuhan sekunder atau kebutuhan tambahan.
  • Kebutuhan tersier atau kebutuhan mewah.
b. Kebutuhan berdasarkan waktu.
  • Kebutuhan sekarang (masa kini).
  • Kebutuhan masa yang akan datang.
c. Kebutuhan berdasarkan sifat.
  • Kebutuhan jasmani.
  • Kebutuhan rohani
d. Kebutuhan berdasarkan subjek.
  • Kebutuhan individu, misalnya: a) pakaian pramuka bagi peserta pramuka, b) buku pelajaran bagi pelajar, c) kacamata bagi orang yang memiliki mata min/plus.
  • Kebutuhan kolektif
e. Kebutuhan berdasarkan kemampuan daya beli
  • Kebutuhan marginal, artinya kemampuan dalam memenuhi kebutuhan menghabiskan semua pendapatan.
  • Kebutuhan intramarginal, artinya dapat memenuhi kebutuhan karena ditunjang dengan kemampuan daya beli.
  • Kebutuhan ekstramarginal artinya keinginan memenuhi kebutuhan tetapi tidak ditunjang oleh kemampuan daya beli.
3. Alat pemuas/pemenuh kebutuhan
Macam-macam benda sebagai alat pemenuh kebutuhan.
  • Barang menurut wujudnya. 1) Barang konkret/nyata. 2) Barang abstrak/tidak nyata.
  • Barang menurut kelangkaannya atau intensitasnya. 1) Barang ekonomis. 2) Barang bebas (barang nonekonomis). 3) Barang illith, yaitu barang yang jumlahnya berlebihan sehingga mengakibatkan bencana.
  • Barang menurut hubungannya dengan benda lain. 1) Barang substitusi (barang pengganti). 2) Barang komplementer (barang pelengkap).
  • Barang menurut tujuan penggunaan/kegunaan. 1) Barang produksi; 2) Barang konsumsi.
  • Barang menurut sifatnya. 1) Barang tetap atau barang tidak bergerak.; 2) Barang bergerak.
  • Barang menurut proses pembuatannya. 1) Barang mentah.; 2) Barang setengah jadi.; 3) Barang jadi
4. Macam-macam kegunaan barang
  • Kegunaan bentuk (form utility), contohnya: papan (kayu) akan bertambah nilai gunanya apabila sudah diubah bentuknya menjadi kursi, lemari, atau meja, kulit kerbau akan lebih berguna apabila sudah berubah menjadi hiasan dinding atau bentuk lainnya.
  • Kegunaan tempat (place utility), contohnya pasir dan batu yang berada di sungai akan bertambah nilai gunanya apabila pindah ke wilayah permukiman sebagai bahan bangunan.
  • Kegunaan waktu (time utility), contohnya: 1) kembang api lebih banyak terjual menjelang hari raya atau tahun baru dibandingkan hari-hari biasa, 2) payung akan lebih berguna pada waktu musim hujan.
  • Kegunaan pelayanan (servicce utility) artinya suatu kegiatan jasa akan lebih berguna apabila diberikan/disampaikan kepada orang yang membutuhkan, contohnya: 1) jasa dokter sangat berguna bagi orang sakit, 2) jasa guru sangat berguna bagi siswa/pelajar atau semua orang yang memerlukan informasi pengetahuan.
  • Kegunaan kepemilikan (ownership utility) artinya nilai guna barang akan bertambah apabila pindah status pemiliknya, contohnya: 1) gergaji lebih berguna apabila dimiliki oleh tukang kayu daripada berada di toko, 2) cangkul lebih berguna apabila dimiliki oleh petani daripada berada di gudang rumah/toko.
Tindakan, Motif, dan Prinsip Ekonomi
1. Tindakan Ekonomi
Tindakan manusia untuk memperoleh kebutuhan dengan jalan menetapkan pilihan setepat-tepatnya disebut tindakan ekonomis. Tujuan tindakan ekonomi adalah sebagai berikut:
  • untuk dapat menentukan/pemilihan terhadap benda dan jasa sebagai alat pemenuh kebutuhan,
  • dapat membedakan kualitas barang,
  • dapat menentukan kebutuhan yang harus diutamakan,
  • dapat memprediksi untung dan rugi.
Contoh-contoh tindakan ekonomi antara lain:
  • dengan uang yang ada, mendahulukan terpenuhinya kebutuhan pangan daripada dipergunakan untuk rekreasi;
  • membeli sepatu yang harganya Rp 200.000,00 karena dapat dipakai dua tahun, daripada sepatu yang harganya Rp 50.000,00 tetapi hanya terpakai dua bulan saja;
  • menggunakan kereta eksekutif dengan alasan lebih nyaman dan aman walaupun harga tiket lebih tinggi;
  • membeli barang-barang antik walaupun harga tinggi karena memiliki nilai seni yang tinggi sehingga memberi kepuasan bagi pembelinya.
2. Motif Ekonomi
Adanya dorongan terhadap keinginan atau alasan pada diri manusia untuk melakukan tindakan atau perbuatan yang berkaitan dengan benda maupun jasa untuk memperoleh kepuasan. dorongan yang menyebabkan manusia melakukan tindakan ekonomi disebut motif ekonomi. Adapun motif ekonomi dapat dikelompokkan ke dalam lima macam, yaitu berikut ini.
a. Motif untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
b. Motif untuk memperoleh keuntungan.
c. Motif untuk memperoleh penghargaan.
d. Motif untuk mendapatkan kekuasaan.
e. Motif sosial atau menolong sesama manusia.

3. Prinsip Ekonomi
Pengertian prinsip ekonomi di dalam ilmu ekonomi adalah usaha dengan pengorbanan yang sekecil-kecilnya (minimal) untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya (maksimal). Prinsip ekonomi merupakan tindakan manusia untuk mengatasi permasalahan-permasalahan ekonomi yang dilakukan tiga pelaku ekonomi yang saling berkaitan, yaitu konsumen, produsen, dan pedagang/distributor yang menyalurkan barang 
  • Prinsip ekonomi bagi konsumen artinya dengan barang yang ada dapat memenuhi kebutuhan sebesar-besarnya. Contoh perilaku konsumen berdasarkan prinsip ekonomi: 1) menyesuaikan pengeluaran dengan pendapatan, 2) memilih kualitas barang, 3) menawar barang serendah mungkin, 4) memilih barang/jasa secara tepat guna.
  • Prinsip ekonomi bagi produsen artinya dengan modal tertentu dapat memperoleh keuntungan sebesar-besarnya. Contoh perilaku produsen berdasarkan prinsip ekonomi: 1) mengikuti selera masyarakat, 2) menentukan biaya produksi sekecil mungkin, 3) menghasilkan barang dengan kualitas tinggi, 4) dengan modal yang ada dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
  • Perilaku pedagang/distributor berdasarkan prinsip ekonomi: 1) menghindari menjual barang berisiko tinggi, 2) mengikuti selera konsumen (usia, tempat, waktu), 3) barang dikemas dengan bentuk menarik, 4) dengan modal yang ada dapat memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya.
Tindakan ekonomi, prinsip ekonomi, dan motif ekonomi merupakan peristiwa yang terjadi dalam ilmu ekonomi. Peristiwa-peristiwa tersebut selalu saling berkaitan dan mengakibatkan terjadinya peristiwa lain sehingga dalam ilmu ekonomi terdapat hukum ekonomi. Yang dimaksud dengan hukum ekonomi adalah keterangan hasil dari hubungan dua peristiwa atau lebih di bidang yang saling berkaitan yang terjadi berulang-ulang. Contoh terjadinya hukum ekonomi adalah seperti berikut ini.
  • Pada waktu menjelang hari raya semua orang memerlukan sembako lebih banyak dari hari-hari biasa sehingga harga barang-barang tersebut naik.
  • Pada musim buah-buahan harga akan turun. Dalam ilmu ekonomi dikatakan jumlah penawaran barang bertambah sedangkan permintaan tetap sehingga mengakibatkan harga barang turun,
  • Jumlah produksi barang banyak, penghasilan masyarakat tetap sehingga menyebabkan harga rendah.
Dari beberapa penjelasan tersebut, maka terdapat hubungan dua peristiwa atau lebih yang dapat bersifat kausal dan fungsional.
  • Hubungan kausal (hubungan sebab-akibat), artinya munculnya suatu peristiwa (kejadian) akibat dari hubungan antara dua peristiwa.
  • Hubungan fungsional, artinya hubungan antara peristiwa satu dengan yang lain di bidang ekonomi yang saling memengaruhi.
Penjelasan-penjelasan tersebut membuktikan bahwa hukum ekonomi tidak bersifat mutlak dan tidak selalu benar karena banyak peristiwa atau masalah-masalah yang saling memengaruhi yang disebut tendens (kecenderungan). Tendens ekonomi artinya suatu kemungkinan yang tidak dijamin kebenarannya. Masalah-masalah yang memengaruhi hukum ekonomi berlaku tidak mutlak diantaranya adalah:
a. selera manusia/masyarakat selalu berubah,
b. turun naiknya harga barang,
c. turun naiknya pendapatan masyarakat,
d. laju pertumbuhan penduduk yang sangat cepat.

    0 comments:

    Post a Comment